Order

Order
Blog ini berisi kumpulan foto kue yang pernah dibuat Dapur Kenari. Silakan klik kategori di samping kiri untuk mempermudah mencari foto kue sesuai tema. Mohon maaf, tidak ada resep maupun cerita spesifik untuk kue-kue di blog ini. Klik gambar di atas(how to order) untuk membaca cara pemesanan kue Dapur Kenari.

Pengumuman

Teman-teman Dapur Kenari yang baik, pin BB 28DB7454 sudah tidak lagi digunakan. Mohon abaikan apabila ada yang menggunakannya dengan nama Sisilia atau Dapur Kenari. Silakan hapus dari kontak teman-teman dan add pin yang baru 555A9F00.

Apabila BBM lambat dibalas dan dirasa mendesak, silakan telpon 08129631392 atau 083898999464 :)

Terima kasih.

Flowers Cake



Dua orang teman satu divisi dengan saya mengambil pensiun dini. Untuk perpisahan dengan mereka saya membuat flowers cake ini. Sebenarnya saya bingung, apa yang cocok ditulis di atas cake. Karena semakin dipikir semakin bingung, saya memutuskan hanya menulis kata 'thank you'. Ya, kami semua merasa berterima kasih atas kerja sama yang baik dan khusus saya, terima kasih atas kebaikan2 mereka pada saya selama ini.

Cakenya masih menggunakan resep pak Sahak. Fillingnya adalah buttercream .dicampur DCC, rasa buttercreamnya terasa coklat sekali.

Saya menghias cake ini seperti karangan bunga. Bunga-bunga yang besar saya buat menggunakan spuit besar(pakai spuit pasar, jadi tidak tahu nomor berapa). Kuncup-kuncup bunga warna kuning saya buat dengan spuit bintang segi lima. kemudian setelah bunga2 selesai dibuat, daun dan kelopak bunga dibuat menggunakan spuit daun.

bagian bawah cake adalah kuncup2 bunga dan daun2. Warna2 yang cerah dari cak ini membuat saya happy sekali saat menghiasnya.

Brownis Kukus Lapis Keju

Masih brownis kukus resep pak Sahak, tapi bukan coklat butir di tenganya, melainkan keju sliced. Cake sederhana ini untuk Shinta, teman saya sejak kecil yang berulang tahun ke-30.

happy bday Shin... Semoga makin dekat jodoh dan panjang umur.

Birthday Cake untuk dr. Ian


Cake ini untuk dr. Ian yang baik. Dokter online katanya, hehehe... karena banyak yang konsultasi lewat telepon, email bahkan chatting.

Cakenya pakai resep brownis kukus pak Sahak, tapi dipanggang. Ternyata bagus juga lho jadinya. Ngembang, padahal lupa pakai baking powder. Saya memanggangnya di dua loyang diameter 20 tinggi 4 cm.

Fillingnya selai blueberry. Buttercream coklat tidak menggunakanpewarna melainkan coklat hitam leleh.

Sayang fotonya gelap, karena difoto malam hari dan sinarnya kurang(padahal ada flash ya...). Sisi cake dihias dengan coklat bentuk batang. Bagian atas ada tiga mawar warna coklat. Ya, cake ini simpel sekali, warnanyapun sederhana saja.

Sudah lama ingin mengedit postingan ini tapi tidak sempet2. Beberapa hari setelah posting, baru sadar kalau waktu menulis super buru2 dan ala kadarnya. Tidak aci kalau tidak bilang, cake ini sampai ke dr Ian atas jasa ade novita dan adiknya icha(salah tulis ga de?). Saya titip kue ke ade, trus ade titip kue ini ke adiknya yang kuliah di FKG. Panjang ya perjalanannya... Thanks ya buat kalian berdua... maaf, baru sekarang sempet melengkapi postingan ini

Puji Tuhan, dr. Ian senang menerimanya dan suka rasa kuenya, enak katanya.

Aseh Jamur Merang










Aseh Jamur Merang

http://melroseflowers.com/mkic/resep/sayur/aseh_jamur_merang.html

Bahan:
  • 200 gr jamur merang bulat, belah 2
  • 50 gr su'un, potong ± 10 cm, rendam air sampai lunak, tiriskan
  • 6 buah cabai hijau, iris kasar
  • 3 buah cabai merah, iris kasar
  • 3 bauh tomat merah, potong-potong atau 10 buah tomat cherry belah 2
  • 6 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 2 lembar daun salam
  • 1 cm lengkuas
  • 5 sdm kecap manis
  • 2 sdt gula pasir
  • garam secukupnya
Cara Membuat:
  • Tumis bawang merah dan putih hingga matang kecokelatan. Masukkan semua bahan lain kecuali su'un. Aduk rata hingga layu
  • Tambahkan ± 50 cc air, masukkan su'un. Aduk rata, angkat dari api
Untuk 5-6 orang

Pepes Tempe


Masih punya tempe mentah sisa kemarin di lemari es. Punya kemangi juga. hmm, sepertinya enak juga ya membuat pepes tempe. Karena tidak punya daun pisang, saya bungkus dengan alu foil lalu dikukus bersama nasi yang sedang dimasak di rice cooker, lebih praktis dan hemat. Saya membuat dua macam, satu pedas satu lagi tidak pedas dan tanpa garam untuk Damai.

Pepes Tempe

bahan:
kurang lebih 150 gr tempe
4 siung bawang merah
2 siung bawang putih
5 buah cabai merah
1 sdt garam
3 tangkai daun kemangi, ambil daunnya saja


cara membuat:
1. ulek bawang merah, bawang putih, cabai dan garam hingga halus.
2. Tambahkan tempe, ulek sampai halus dan bumbu merata
3. Tambahkan kemangi, aduk rata.
4. Bungkus, kukus kurang lebih 30 menit.

Sauted Vegetables


Beberapa pekan lalu saya menghadiri rapat persiapan perayaan Pekan ASI Nasional di Hotel Acacia besama dr. Wati dan Ade Novita. Karena rapat berlangsung hingga tengah hari, tentu kami dapat makan siang. Dari berbagai menu yang disajikan, saya tertarik dengan Sauted Vegetables alias sayuran tumis. Waktu itu saya langsung ketagihan. Sayurnya masih segar sekali, berbumbu tapi tidak tajam dan rasa masing2 sayurannya masih terasa tapi juga terasa blend. Waduh, sulit ya menjelaskannya.

Saya pun mengintip kembali Wadah sajinya. Di situ terlihat potongan bawang bombay dan bawang putih. Hmm, sudah saya duga, sepertinya hanya itu bumbunya, mungkin juga pakai sedikit merica, tapi sepertinya kurang terasa. Saya bertanya pada petugas yang menyajikan, minyak apa yang digunakan tapi dia tidak tahu karena hanya menjaga saja. Sempat mengatakan mungkin minyak wijen, tapi saya yakin bukan karena tidak terasa sama sekali.

Esoknya dengan mantap saya mencoba membuat sendiri di rumah dengan sayuran yang ada. Saya menggunakan minyak zaitun untuk menumis bawang putih dan bawang bombay baru kemudian sayuran yang sudah saya rebus terlebih dahulu saya masukkan. Setelah menambah sedikit garam, segera saya angkat. Hmm, sudah mirip rasanya, hanya punya saya terasa minyak zaitunnya. Ternyata, setelah konfirmasi dengan om yang bekerja di hotel, menumis bumbunya memang menggunakan mentega. Tentu saja beda rasanya ya... tapi yang jelas punya saya lebih sehat kan?

Sponge Cake Pandan Potong


Minggu kemarin ada arisan keluarga teman2 sekolah bapak dan ibu. Saya dan suami tercatat sebagai anggota tapi tidak aktif hadir selain kalau acara arisan diadakan di rumah bapak Di arisan ini setiap keluarga membawa potluck, yang nantinya akan dimakan sama2 dan sisanya dishare untuk dibawa pulang.

Karena tidak hadir, potluck dititipkan pada bapak ibu. Saya membuat sponge cake pandan yang dipotong kotak-kotak kecil. Kemudian dihias buttercream dan springkles.


Kue enak dan ludes pastinya. Hmm, wangi sekali...masih terbayang sampai sekarang wangi pandannya.

Cake Mobil Balap untuk Lexi


Cake ini dipesan ibunda Lexi untuk ulang tahun Lexi yang kedua. Tidak ada request apa-apa, semua terserah, bunda hanya menyampaikan budgetnya.
Saya bertanya mengenai karakter yang disukai Lexi, ternyata Lexi suka teletubbies merah dan hijau, bola dan mobil.

Awalnya saya ingin membuat setengah bola karena cakenya cukup tinggi, tapi sayang kalau dicarving, nanti banyak yang terbuang. Akhirnya pilihan berganti ke teletubbies. Masih pikir-pikir, mau membuat tubbieland dengan boneka tletubbies atau membuat gambar dengan teknik sablon.

Mainan teletubbies kecil ternyata tidak berhasil ditemukan dan saya tidak mencetak gambarnya. Ditengah2 kebingungan, di depan toko merry di mayestik tiba2 saya melihat mainan mobil balap ini. Berubahlah segala rencana menjadi cake mobil balap.

Sponge cake coklat dengan filling white ganache. Yang aling menyenangkan adalah saat membuat jalanannya. Entah kenapa kenapa, pokoknya saya merasa senang.
Ya begitulah, berhasil menemukan warna abu2 untuk jalan dari hasil perpaduan warna merah, biru dan hijau. Selebihnya biasa. Spuit rumput dan bintang dan hiasan tambahan di atas cake.

Tadi pagi saat cake diantar Lexi belum bangun. Begitu bangun bundanya mengirim SMS, katanya Lexi bangun dan diajak melihat kuenya. Bundanya mengatakan di kuenya ada mobil. Tiba-tiba Lexi bilang, mobil balap ijo biru. Waduh, bundanya deg2an juga, warna mobilnya apa ya... sebelumnya kurang memperhatikan. Dan ternyata.... memang di atas cake ada mobil balap warna hijau dan biru. Hmm, suatu kebetulan atau memang Lexi pintar meramal. Atau, tukang kue yang peramal ....

Selamat ulang tahun ya sayang, mudah2an selalu sehat dan tambah pintar, GBU..

Cake ASI Eksklusif


Semalam teringat tetangga yang melahirkan minggu lalu dan belum sempat saya tengok. Kebetulan ada yang pesan cake ulang tahun, saya pikir pikir sekalian sajalah manggang cake untuk tetangga saya itu.

Karena tanpa persiapan dan saya pikir tidak akan punya waktu lagi untuk membuat kue minggu ini, jadi semalam cake saya buat dengan memanfaatkan apa saja yang ada di rumah.

Papan cake kebetulan hanya 1, untuk cake pesanan, kemasannya juga. Tiba2 saya melihat alumunium foil yang biasa saya pakai untuk membuat makaroni panggang. Pikiran malas langsung merespon. Saya berpikir untuk membuat cake di situ aja, tidak repot, cukup dihias atasnya. Jadi seperti cupcake tapi besar, hehehe...

Cakenya sponge cake vanilla, tanpa filling tentunya. Saya mengeluarkan dari tempatnya setelah matang, jadi saya siram sirup gula dan langsung dioles BC. Menghiasnya hati2 sekali karena cakenya cukup tinggi sementara tutup plastiknya sangat mepet di bibir alumunium foil. Jadi hiasannya tidak boleh tinggi2.

Seperti inilah jadinya. Dengan semangat ASI eksklusif, dibuatlah tulisan "Hanya ASI untuk 6 bulan pertama".
Selama kehamilannya saya tidak sempat ngobrol sama sekali karena dia juga ibu bekerja. Mudah2an dia semangat kasih ASI ya....nanti malam kalau ke sana mesti siap2 promosi ASI nih...

High Fat Weekend



Wiken kemarin bener-bener deh, makan bebas bas. Tapi sadar sih, dan tetep kontrol. Pagi ini jadi lebih semangat exercisenya. Papa juga tetep lari dan latihan di gym.

Jadi ceritanya punya 250 gr cream cheese di rumah. Karena takut terlalu lama dan expired saya memututskan untuk mengolahnya. Yang pertama terpikir tentu membuat Japanese Cheese Cake yang sedang ramai dibicarakan di milis NCC. Saya membuat JCC pada malam minggu diiringi suara batuknya Damai yang sedang common cold. Adonan sempat ditinggal2 karena harus menengok dan menemani Damai di kamar. Akhirnya jadilah JCC 1 loyang oval 20 cm.

Hasilnya? Yup....yummy, enak sekali. Hanya penampilannya agak kurang sempurna. JCC mengembang bagus, namun agak retak di permukaannya, mungkin karena suhu oven terlalu panas saat memasukkan loyang. Topping selai blueberry membuat JCC ini jadi lebih enak. Benar ternyata, sepotong takkan pernah cukup.

Oiya, teksturnya pun kurang lembut akibat adukan yang kurang sempurna karena terburu2 hendak menemani Damai. Karena untuk dimakan sendiri saya pikir tak apalah dipercepat sedikit prosesnya.

Sisa creamcheese masih 1/8 kg, dan saya merasa harus menghabiskan dan mengolahnya. Kebetulan minggu depan ada yang minta dibuatkan tiramisu, waduh, kok jadi ngiler juga. Jadilah si creamcheese ini menggantikan mascarpone. Untuk mengurangi rasa bersalah, saya menggunakan roti gandum untuk menggantikan sponge cake. Saya membuat tiramisu ini saat damai tidur siang. Masih sambil batuk2 jadi sama seperti sebelumnya, membuat saya harus berkali-kali berhenti mengocok. Papanya Damai menawarkan diri untuk meneruskan, tapi saya katakan tidak perlu karena toh tidak akan bantet.

Tidak sabar menunggu kuning telur dingin(harus segera mandi, untuk ke gereja), saya langsung memasukkannya ke adonan whipcream, dan langsung langsung meneruskan pembuatannya. Selembar roti diletakkan di mangkuk, siram larutan indocafe, dituangi adonan creamcheese, roti lagi, siram larutan indocafe dan terakhir adonan creamcheese. Karena nggak ada waktu untuk mengocok whipcream lagi untuk finishing, mangkuk langsung masuk ke kulkas.

Malamnya, saya
mengocok whipcream untuk finishing tiramisu yang sudah mengeras. Setelah disemprot whipcream dan ditaburi coklat bubuk, tiramisu kembali masuk kulkas.

Tidak sampai 1/2 jam, mangkuk tiramisu udah saya keluarkan. Saya potong sedikit dan berikan ke papanya Damai.
"Rasanya gimana pa?"
"Enak," katanya. Saya bertanya amis atau tidak, katanya tidak.
Barulah saya berani mencicipi tiramisu itu. Sebelumnya masih terbayang bau kuning telur waktu mengocok, ternyata tidak terasa telur sama sekali. Enak...enak....enak..... Papa tambah sedikit lagi dan sisanya disimpan di kulkas.

Fotonya setelah dicicipi.